Soraya Spiro, bukan hanya artis, tapi di mataku, adalah an unsung hero(ine)..... pekerja seni yang memperjuangkan kelestarian budaya bangsa dengan caranya sendiri, dengan keteguhannya.
Bukan karena ia kebetulan sahabatku (telah berpuluh tahun berteman), tetapi kurasa kekagumanku cukup objektif. Aku hargai sekali upayanya yang konsisten merekam jejak pola ukiran dari perabotan, kusen pintu, daun jendela dari berbagai daerah di Indonesia, dan mentransformasikannya dalam berbagai benda indah yang diciptakan Soraya, gelang, anting, vas bunga, perhiasan lainnya.
Salah satu hal yang menambah hormatku adalah kemampuan Soraya untuk menambah nilai pada material yang digunakannya. Soraya banyak bermain dengan pecahan keramik. Di tangannya, barang yang bisa jadi diapkir tak bermanfaat lagi disulap menjadi perhiasan indah.
Bukan pecahan keramik sembarang keramik. Soraya juga dengan eloquentnya akan bertutur mengenai keramik biru putih ini - amat terasa passionnya, betapa setiap keping menyimpan cerita.... Ungkap Soraya: "kepingan keramik itu bercerita tentang zaman apa mereka diproduksi; seorang pakar keramik Cina akan tahu di kiln/pembakaran kota apa, zaman raja siapa, keramik tersebut diproduksi".... Begitu ia memandang karya lebih dalam dari semata ekspresi seninya. Ada idealisme, ada apresiasi demikian tinggi terhadap sejarah.
Aku memilih untuk mewariskan set ciptaannya ketimbang emas kepada anak gadisku - karya Soraya seolah "arsip" yang mematri kekayaan disain budaya kita.
Bukan karena ia kebetulan sahabatku (telah berpuluh tahun berteman), tetapi kurasa kekagumanku cukup objektif. Aku hargai sekali upayanya yang konsisten merekam jejak pola ukiran dari perabotan, kusen pintu, daun jendela dari berbagai daerah di Indonesia, dan mentransformasikannya dalam berbagai benda indah yang diciptakan Soraya, gelang, anting, vas bunga, perhiasan lainnya.
Salah satu hal yang menambah hormatku adalah kemampuan Soraya untuk menambah nilai pada material yang digunakannya. Soraya banyak bermain dengan pecahan keramik. Di tangannya, barang yang bisa jadi diapkir tak bermanfaat lagi disulap menjadi perhiasan indah.
Bukan pecahan keramik sembarang keramik. Soraya juga dengan eloquentnya akan bertutur mengenai keramik biru putih ini - amat terasa passionnya, betapa setiap keping menyimpan cerita.... Ungkap Soraya: "kepingan keramik itu bercerita tentang zaman apa mereka diproduksi; seorang pakar keramik Cina akan tahu di kiln/pembakaran kota apa, zaman raja siapa, keramik tersebut diproduksi".... Begitu ia memandang karya lebih dalam dari semata ekspresi seninya. Ada idealisme, ada apresiasi demikian tinggi terhadap sejarah.
Aku memilih untuk mewariskan set ciptaannya ketimbang emas kepada anak gadisku - karya Soraya seolah "arsip" yang mematri kekayaan disain budaya kita.
No comments:
Post a Comment