Monday, June 3, 2013

PERJALANAN BERIBU MIL DIMULAI DARI SATU LANGKAH KECIL *)


Rahangku terjatuh melemas menghasilkan bunyi "woow" - tercengang melihat beberapa produk di outlet Kedaung, kemarin. Barang-barang meriah mencolok ini bercorak gambar krayon seputar budaya Indonesia.

Celengan murah (cuma 13 ribu saja), misalnya; di sekujur dindingnya yang membentuk silinder, berdetil menarik, dengan beragam tema. Salah satunya menampilkan keseharian di desa. Ada orang menampi beras, lelaki berselempang sarung, iperempuan2 menumbuk padi, anak2 dolanan, bis parkir, ibu menggendong bayi, memberi makan bebek, padi dijemur, ibu menjunjung bakul di kepala dst. Cukup mencengangkan karena diameter kaleng hanya 7 cm. Piring dan gelas berhiaskan prosesi upacara Bali, tak kalah menariknya.

Sekarang kaleng celengan sudah nangkring dengan indah bersama pernak-pernik lain yang kuanggap bernilai di rak bukuku. Harga instrinsik celengan jauh melewati harga nominalnya yang murah, di mataku. Patut dipajang dan dikagumi.

@@@

Di rumah, kuteliti kemasannya. Di sudut kotak ada alamat situs: www.ykai.net. Aku tergerak mengunjungi situs Y(ayasan) K(esejahteraan) A(nak) I(ndonesia) ini, dan menemukan lagi sekelompok orang-orang peduli bangsa yang berhasil menterjemahkan visi ke dalam langkah-langkah kongkret.

Ini yang tertulis sebagai misi mereka: "Meningkatkan kualitas dan kesejahteraan anak Indonesia melalui upaya-upaya peningkatan kesadaran, pengetahuan dan kemampuan masyarakat, untuk mengembangkan potensi anak sesuai dengan hak-haknya .....dst."

@@@

Aku sadar bahwa banyak agen-agen perubahan di negeri kita yang hebat selain YKAI. Bahkan dari sisi YKAI sendiri aku jadi tahu dari halaman2 situsnya bahwa menghasilkan gambar untuk dicetak di keramik dan celengan ini (lewat lomba tahunan rupanya) hanyalah satu dari banyak aktivitas YKAI lainnya (ada perpustakaan keliling, program sejuta buku, revitalisasi Posyandu, beasiswa, dst)

Tetap saja, aku terkagum-kagum dengan jurus kerjasama mereka yang menghasilkan rekaman mosaik budaya Indonesia di atas produk Kedaung ini. (Mungkin karena di tanganku secara fisik aku memegang buah pikiran YKAI yang dijelmakan jadi benda nyata). Menurutku ini pijakan strategis sekali ke arah visi; mengembangkan potensi anak Indonesia. Manfaat jangka pendek penjualan produk akan menghasilkan uang untuk membiayai program-program idealis mereka, ataupun membantu anak2 kurang sejahtera secara langsung.

Namun bagiku, manfaat tak langsungnya yang kupikir te-o-pe be-ge-te.

Bayangkan seorang anak Indonesia –katakan namanya Dion- membeli gelas dan piring bergambar... emm... ibu-ibu menumbuk padi, atau barongsai. Setiap pagi, setiap sarapan, ia akan melihat dan memperhatikan gambar yang sama. Rasa ingin tahunya akan mendorong Dion untuk bertanya lebih lanjut kepada ibunya, ayah, lingkungannya. Penelusuran ini akan membawanya mengenal aspek lain dari budaya Indonesia. Dan Dion jadi paham akarnya, tak hanya kenal Sponge Bob, Dora Emon dan Ice Age.

Beribu Dion, lewat efek viral, akan menghasilkan anak-anak lain yang lebih aware tentang tradisi bangsanya. Mereka yang paham siapa dirinya, akan tumbuh lebih percaya diri dan sanggup lebih kritis dalam menyikapi pengaruh yang diterima.

@@@@

Aku pernah baca ini: "Semua hal tercipta dua kali - satu dalam imajinasi, sesudah itu di dunia nyata"

YKAI, di mataku, contoh berhasil mengejawantahkan imajinasi ke dalam dunia nyata. Celengan kaleng yang bertengger di tengah2 buku-bukuku adalah bukti bahwa jalan menuju perubahan tak perlu melalui gagasan megah dan maha. Bisa melalui hal-hal kecil sederhana.

Salut.

Jkt, 14 April 2013

*) Kata-kata bijak Konfusius : "A journey of a thousand miles starts with one single step"

Keterangan foto: kanan dan kiri atas serta kiri bawah, produk-produk Kedaung dengan berbagai tema.

Gambar kanan bawah: foto anak-anak yang ikut lomba gambar tahunan yang diadakan oleh YKAI. Gambar pemenang lomba inilah yang akhirnya tercetak di atas produk Kedaung. Foto lomba gambar kupotret ulang dari atas kotak kemasan piring.



No comments:

Post a Comment